Rabu, 11 Mei 2016

Pelaihari, Tanah Laut

Kecamatan Pelaihari )adalah sebuah kecamatan yang juga merupakan pusat pemerintahan (ibu kota) Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, Indonesia. Ejaan lama Pelaihari adalah Plaijharie













Kecamatan Pelaihari secara Astronomis yang terletak pada:
·         114,642° – 114,872° Bujur Timur
·         3,64062° – 3,99204° Lintang Selatan
Batas–batas wilayah :
·         Sebelah Utara : Kecamatan Tambang Ulang
·         Sebelah Timur : Kecamatan Bajuin dan Batu Ampar
·         Sebelah Barat : Kecamatan Takisung
·         Sebelah Selatan : Kecamatan Panyipatan
Tinggi dari permukaan laut : 25 meter
Luas Wilayah : 378,95 Km²
Jumlah Desa/Kelurahan : 5 Kelurahan dan 15 Desa

Temperatur :
Terendah : 20,1 °C
Tertinggi : 35,0 °C








Luas Daerah Menurut Desa/Kelurahan(2008)
Desa

Kelurahan









Asal Usul Nama Kota Pelaihari

Konon Pelaihari merupakan wilayah savana (padang rumput) gembala yang luas. Pelaihari juga dekat dengan objek wisata seperti air terjun dan pantai

di zaman penjajahan daerah Pelaihari masih berupa hutan lebat. Daerah Ibukota ada di Banjarmasin yang diduduki oleh penjajah. Banyak pejuang daerah berusaha merebut kembali kota Banjarmasin, namun sayang pejuang kita kalah dalam jumlah dan amunisi, pejuang kita terus terdesak dan melarikan diri ke hutan di daerah selatan. Karena pelarian tersebut dilakukan selama berhari-hari maka hutan yang dijadikan tempat pelarian tersebut dinamakan "Pelarian Hari" dan lambat laun berubah menjadi Pelaihari.
Mengenai asal-usul nama Pelaihari ada beberapa macam informasi antara lain, Bapak Achmad Sjakrani salah seorang tokoh daerah Tanah Laut, mengatakan bahwa nama pelaihari berasal dari kata “PELARI”, yang maksudnya tempat pelarian pahlawan-pahlawan Banjar dalam menentang Belanda. Namun beliau tidak dapat menjelaskan siapa yang memberikan nama demikian.










Sedangkan berdasarkan sumber lainnya, yakni Arthum Artha seorang penulis sejarah dan wartawan di Kalimantan Selatan menyatakan dalam bukunya “Gelanggang Tanah Laut”, bahwa nama Pelaihari berasal dari nama seorang yang mula-mula membuka perkebunan lada Mulocco (Malocco) yang kemudian menjadi Maluka, yaitu Master Here.







Pada zaman penjajahan Inggris, yang menjalankan kekuasaan ialah Alexander Hare. Ia munujuk salah seorang keluarganya yaitu Master Hare (Mr. Pley Hare) untuk membuka perkebunan lada di Tanah Laut.








Menurut Arthum, nama Pley Hare ini sering diucapkan oleh orang-orang di Tanah Laut dengan sebutan Pelaihari, seperti pada umumnya penyebutan nama-nama orang asing lainnya di Tanah laut, misalnya Alexander menjadi Alikandar dan Mulocco menjadi Maluka.
Pada zaman Belanda, Kantor Pos menulis “Pelaihari” dan beberapa instansi menulis “Pleihari”. Pada zaman Bupati pertama Abdullah Sjahril, penulisan nama kota ini diseragamkan menjadi seperti yang kita ketahui sekarang ini yaitu “PELAIHARI”.
Sampai dengan saat ini Pelaihari cukup dikenal sampai tingkat nasional. Yang membuat nama Pelaihari ini cukup dikenal antara lain adalah hewan ternaknya, belacan, nangka dan satwa langka kijang kuning keemasan (Cervulus Pelaiharicus).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar